Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2016

Puisi keindahan Alam

NYANYIAN PERTIWI Gp : M.Adrian Sebut sekata, tampaklah negeri dengan keasrian yang tersirat pada alam membentang luas bagaikan lautan… Tertanam pula embun-embun kehidupan di setiap sudut pertiwiku Goresan-goresan lembut terukir syahdu bersama empat elemen yang bersatu Pertiwiku… Kemana awak kian memandang disitulah kehijauan terhampar Batang nan kokoh tegak bagaikan punggawa pembawa kedamaian Akar menjulang tanda pertiwiku telah siap berjuang… Rimbun dedaunan, hijau bagai sekeping nirwana dalam bola kehidupan Hai manusia bernoda bernoktah Jangan kau rusak pertiwiku dengan si tajam si pembelah Jangan kau biarkan si jago merah melahap pertiwiku dengan buasnya Tahukah kau ? Pertiwiku menangis menanggung nestapa Nestapa luka yang kau ukir dengan bengisnya Biarlah… biarlah kepingan nirwana itu tumbuh dalam asuhan pencipta-Nya Rawatlah pertiwiku dalam dekapa

Puisi Alam Nusantara

NEGERIKU, KEPINGAN TAMAN SURGA Gp: M. Adrian Mana ada negeri, seindah nusantaraku… Panoramanya indah nian membelalakkan si bola mata Masuk, menusuk hingga menembus lensa hitam dalam legam Hijau kilauan bak permata dari taman surga… Tak ada negeri, sekaya negeriku… Flora fauna menghias warna-warni dalam angkasa raya Tersebar, elok nian dipandang dalam tabir ke-iffahannya Gelora ria mengingatkan keagungan pencipta alam semesta Negeriku, nusantaraku… Kepingan-kepingan firdaus hidup dalam lautan kerumunan Ah, tak bosan terpandang dalam memandang dan dipandang Kepingan lestari, terasuh dalam kerasnya genggaman Aduhai, sungguh negeri si taman surga… Oh, insan yang berjiwa damai… Salam dariku kata si alam… Terima kasihku kata si tuan… Terjaga asri ku karena si puan… Genggaman hangat penuh kelembutan… Medan, 15 november 2015

Puisi Asap Riau

AWAN   KELABU GP: M. ADRIAN Hembusan nestapa tersirat dibawa angin dengan sekejap mata Membalut cakrawala biru dalam dekapan Sang Penentu Membuka gerbang derita yang tertutup langit kelabu Menutup asa bagi makhluk-makhluk tak berdosa Aku,   menjerit dalam carut marut nusantara…. Menghempaskan resah yang bercampur dalam debu Menguak permainan elok penuh kebencian karena mu Kau bunuh aku, dengan segenggam bara dalam kata Negeriku, tak mampu berdiri di atas awan Tak sanggup duduk dalam menghirup kematian Nusantaraku, tak menciptakan kegelapan dalam kepelitaan Tak menghentikan tawa dalam ruang-ruang keharmonisan Sungguh tega,Kau siksa aku dengan asap-asap yang kau semai Kau tusuk sukmaku dalam diam tak berkawan Kuucapkan selamat datang pada mu sang puan dan tuan Yang membuat negeriku dalam lautan air tangisan….     Medan, 21 November 2015

Puisi Jalanan

"LAGU JALANAN" gp: M. Adrian Roda-roda terhenti terdesak dalam kilaunya surya Terlihat, ia mengampir bertegur dengan santunnya Bertutur dalam melodi yang berirama mengusik jiwa Jari menari dalam getaran-getaran harmonika… Nada bergelombang tak kurun dalam masa Mentoreh harap dengan welas dalam kantungnya Mengakhiri kata kerana tanda sudah menyapa Mungilnya itu terulur dalam cokelat usangnya… kini… Ia kembali bercengkerama dengan cakrawala Mencari jejak yang sirna ditelan gulita…. Medan, 15 Desember 2015

PUISI MUSLIMAH

SAJAK-SAJAK MUSLIMAH gp: M. Adria n Goresan indah terlukis tanpa sengaja oleh pujangga… Mengukir cerita indah ditengah kelamnya dunia Meruah-ruah hingga terdengar ke ujung angkasa Benarkah ia perhiasan dunia ?   Cinta berjalan bersama al-qur’an dan juga sunnah…   Tetap setia menjaga marwah dan ke-iffahannya   Menjaga raga dengan mahabbah pada tuhannya   Agar tak tergores bisa nestapa si pembuat dosa   Inikah ia bidadari surga?   Tali ukhuwah menjadi simpul dalam langkah menuju nirwana…   Hijab terkembang berlayar melewati tujuh samudera   Aurat tertutup tanda ia si wanita muslimah   Oh sungguh elok akhlak berlanggam karimah   Inikah bukti cinta pada tuhannya ?   Wanita muslimah…   Melanjut jejak ibu khadijah dan aisyah   Mencontoh akhlak si cantik fathimah   Membawa pelita di gelapnya dunia   Karena ia perhiasan dunia...   Medan, 26 oktober 2015